Untuk mu yang telah membersamai

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH2l80hc782uEofETEBSzU6eu4c1bV0QDnc54GXwbdhejDmcPvxxDPgXaO6DFVhEhVNSnJ00kmAky2R78CYUTQeph3NuvuLxXW5uiz9fDddJQUYsN4udKTLxg6yg59UjwAfa3mFy6E6gP7/s1600/waktu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="700" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH2l80hc782uEofETEBSzU6eu4c1bV0QDnc54GXwbdhejDmcPvxxDPgXaO6DFVhEhVNSnJ00kmAky2R78CYUTQeph3NuvuLxXW5uiz9fDddJQUYsN4udKTLxg6yg59UjwAfa3mFy6E6gP7/s320/waktu.jpg" width="320" /></a></div> Selamat tinggal,<br /> <br /> Untuk sebuah lembaran yang telah mengenalkanku pada "cekris", "patrun", "label", "saiz" juga "triming"<br /> <br /> Untuk masa yang mengajariku tentang sabar, ikhlas, dan senyum dalam segala suasana<br /> <br /> Untuk keadaan yang mempertemukanku pada log, circle, forklift, dan temannya<br /> <br /> Terima Kasih,<br /> <br /> Pada cekris yang selalu setia bercengkerama, bahkan saat aku sedang menyimpan duka juga luka<br /> <br /> Pada patrun yang selalu tersenyum, walau kadang aku justru melukainya<br /> <br /> Pada label dan saiz yang tak peduli seberapa aku tak acuh pada mereka namun tetap setia datang di setiap waktunya<br /> <br /> Pada triming yang kadang menguji kesabaran yang kubangun penuh peluh pun juga kesah<br /> <br /> Pada sabar yang disana aku mengerti kerasnya hati<br /> <br /> Pada ikhlas yang disana aku belajar tulus dan mengerti<br /> <br /> Pada senyum yang disana arti bahagia orang lain itu kuperoleh<br /> <br /> Pada log, circle, juga forklift yang melihat kerja keras mereka aku memahami kerasnya hidup ini dan sukarnya proses yang harus kulalui, demi sebuah kebahagiaan dan kebanggaan orang terkasih<br /> <br /> Pada kalian yang telah membersamai,<br /> Hitungan detik yang telah mencapai 7.689.600<br /> Begitu banyak pembelajaran berarti<br /> Pun juga tetesan airmata yang berderai<br /> <br /> Aku mengerti<br /> Bahwa waktu adalah sesuatu yang tak pernah kembali<br /> Maka tak sepantasnya yang berlalu disesali<br /> <br /> Duka dan luka<br /> Darah dan airmata<br /> Harapan juga kekecewaan<br /> Sepantasnya jadi pembelajaran<br /> <br /> Maaf,<br /> Yang tak sempat memberikan kalian salam perpisahan indah<br /> Semoga kelak kita dipertemukan<br /> Dalam  lembaran baru yang indah<br /> Pada masa yang tak lagi gundah<br /> Pun keadaan yang menenangkan<br /> <br />

ceritanulla prosa Untuk mu yang telah membersamai

Selamat tinggal, Untuk sebuah lembaran yang telah mengenalkanku pada "cekris", "patrun", "label", "sa...

Baca selengkapnya »